![]() |
4 Suporter Sepak Bola yang Sering Rusuh di Indonesia [image : e-beritabola] |
Olahraga paling populer didunia ini memang tidak bisa lepas dari suporter. Penggermarnya pun beragam tidak hanya di dominasi oleh laki-laki, perempuan pun sekarang ini banyak yang mengemari olahraga ini. Mereka berbaur menjadi satu demi mendukung klub dan tim jagoan masing-masing.
Tak bisa dibantahkan bahwa suporter sudah menjadi bagian penting dari sebuah klub sepakbola. Semakin berjaya sebuah klub maka akan semakin banyak suporter yang mendukung dan mengidolakan klub tersebut. Para suporter juga sering mendapat julukan sebagai pemain kedua belas bagi sebuah tim sepakbola
Sayangnya, belakangan para suporter kerapkali bertingkah anarkis. Mereka lebih sering menyerang suporter lain bahkan ke sesama suporter hanya karena persoalan sepele. Akibat keributan tersebut kerapkali menimbulkan korban luka bahkan korban jiwa. Tentu saja tidak semua suporter bertingkah anarkir.
Seperti yang dilansir merdeka.com, ada 4 suporter sepakbola yang dianggap sering menimbulkan kerusuhan di negara kita ini.
1. The Jakmania
Tak bisa dipungkiri, suporter Persija ini paling sering membuat rusuh. Tercatat hampir setiap pertandingan, khususnya saat Persija Jakarta kalah, rusuh tak bisa dihindarkan.
Seperti yang terjadi pada Jumat (24/6/2016), saat Persija melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), kerusuhan terjadi akibat ulah The Jakmania yang masuk ke lapangan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, peristiwa itu terjadi saat gawang Persija kemasukan gol dengan skor unggul 1-0 untuk Sriwijaya FC.
"Setelah Persija kemasukan 0-1 dari Sriwijaya ada salah satu suporter Persija (The Jakmania) masuk lapangan dan memicu temannya memasuki lapangan sehingga pertandingan dihentikan," ujar Awi di Jakarta, Sabtu (25/6).
Para suporter yang diikuti rekan lainnya itu masuk ke tengah lapangan, setelah menjebol pagar sektor 13 dan 14 di SUGBK Jakarta Pusat tersebut.
Petugas yang berjaga pun langsung berupaya mengendalikan massa dan menyisir suporter yang berupaya melempari polisi di pintu sektor 8. Akibatnya, sebanyak 14 suporter diamankan oleh pihak berwajib.
Tak hanya itu, selang beberapa jam kerusuhan di GBK, suporter Persija kembali berbuat onar. Ratusan The Jakmania digelandang ke Markas Polresta Bekasi pada Jumat (24/6/2016) malam karena menghajar pedagang bakso hingga babak belur karena memakai baju Persib.
2. Bonek
Pendukung Persebaya Surabaya ini juga termasuk salah satu dari sekian suporter yang gemar sekali berulah. Bahkan tak jarang mengakibatkan orang meninggal dunia akibat ulah mereka.
Seperti beberapa waktu lalu, ratusan Bonek menghadang puluhan suporter Arema yang akan berangkat ke Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta. Dua orang anggota Aremania tewas dalam insiden penyerangan itu.
Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo mengatakan, kedua kelompok suporter akan berangkat ke Sleman untuk mendukung timnya masing-masing dalam lanjutan 8 besar Piala Sudirman. Kedua pendukung laskar Singo Edan yang tewas adalah, Eko Prasetyo (30) warga RT 19/04 Pandesari Batu Malang dan sopir Suzuki Carry, Slamet warga Malang.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, bentrokan antara Aremania dan Bonekmania terjadi di dua lokasi, yakni di SPBU Jatisumo, Kecamatan Sambungmacan, perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur dan Desa Nglorok, Sragen, sekitar pukul 04.30 WIB.
Aksi bonek lainnya yakni ketika mereka rusuh di jembatan Suramadu. Dalam kejadian ini, Polisi dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menetapkan 25 orang bonek sebagai tersangka.
3. Aremania
Selain The Jakmania, suporter sepak bola dari Malang ini pun kerap kali kedapatan berbuat rusuh. Suporter Aremania, tak jarang digiring oleh pihak kepolisian.
Seperti belum lama ini, polisi mengamankan tiga orang yang diduga sebagai provokator pendukung klub sepak bola di sektor 15 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, saat pertandingan final Piala Bhayangkara Persib vs Arema.
Ketiga provokator itu diduga dari suporter Arema Cronus (Aremania), lantaran terlihat membawa baju Arema Cronus. Mereka dibawa polisi keluar dari dalam area SUGBK, sesaat sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di sana. Ketiga pria tersebut dibawa keluar area SUGBK tanpa mengenakan pakaian.
Saat ini pertandingan sedang berlangsung.
Ketiganya digiring keluar dari SUGBK dengan cepat oleh anggota kepolisian sambil berlari. Sehingga, awak media yang hendak mengabadikan momen dibawanya ketiga orang provokator tersebut tidak sempat mengambil gambar.
Selain itu, beberapa suporter Aremania juga sempat diamankan polisi saat merusuh di laga Final Piala Bhayangkara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, beberapa waktu lalu.
4. Bobotoh
Pendukung sepak bola Persib Bandung juga termasuk yang sering ribut apalagi ketika mereka berte dengan musuh bebuyutannya The Jakmania. Seperti yang terjadi pada 9 November 2014 lalu, Bobotoh terbelit dengan warga di Tol Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Indra Siregar mengatakan, sudah mengamankan enam orang Bobotoh. Sebab, lemparan batu pertama kali dilakukan oleh suporter berseragam biru sehingga memancing terjadinya tawuran.
"Pengamanan terhadap enam orang. Masih pemeriksaan saksi dan cek lokasi. Untuk penangan kerusakan oleh Polsek Jagakarsa," jelasnyaseperti dikutip merdeka.com, Minggu(9/11/2015).
Dia menambahkan, akibat aksi tersebut terjadi kerusakan akibat lemparan batu, di antaranya rumah, mobil dan motor. Bahkan akibat tawuran ini ada korban luka-luka.
Terima kasih telah membaca artikel: 4 Suporter Sepak Bola yang Sering Rusuh di Indonesia, semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment